Minggu, 29 Maret 2015

SINOPSIS NOVEL THE SWORDLESS SAMURAI PEMIMPIN LEGENDARIS JEPANG ABAD XVI KARYA KITAMI MASAO





 
Toyotomi Hideyoshi adalah seorang pemimpin legendaris Jepang yang berasal dari keluarga miskin dan memilikiperawakan yang tidak ideal. Ia bertubuh pendek, lemah, tidak berpendidikan, berwajah jelek, daun telinga yang lebar, wajah yang merah keriput dan cerdik,tampak seperti kera, sehingga seumur hidupnya  mendapat julukan ‘Monyet’. Hideyoshi lahir pada tahun 1536 di Nagoya, bertepatan dengan puncak masa kekacauan Jepang. Jepang di abad enam belas tersebut, merupakan zaman pembantaian dan kegelapan. Zaman di mana satu-satunya hukum yang ada adalah hukum pedang. Hal tersebut di tandai dengan segala persoalan yang di selesaikan dengan pertumpahan darah. Namun, kehadiran Hideyoshi, anak petani miskin, yang di nilai mustahil membawa perdamaian, ternyata mampu mengeluarkan Jepang menuju pencerahan.
Adapun setelah beranjak dewasa Hideyoshidiminta oleh Ibunya bekerja. Sehingga ia memutuskan untuk berkelana mencari pekerjaan ke seluruh pelosok, dengan harapan suatu saat dia dapat menjadi samurai dan seorang pemimpin. Ia memiliki kepercayaan bahwa dengan kemauan sekuat baja dan otak yang cedas ia dapat mencapai cita-citanya. Hideyoshiberanggapan bahwa ketidaksempurnaan yang ia miliki tidak akan menjadi penghalang, karena ia percaya bahwa dirinya lebih dari sekedar apa yang dianggap orang lain. Ketika Hideyoshi bertekad untuk meninggalkan lingkungan masa kecilnya tersebut, Ibunya membekali ia dengan sekantong penuh koin tembaga. Ibu Hideyoshi tahu bahwa kehidupan di luar sangat keras, selain itu ia juga mengkhawatirkan anaknya. Sehingga bekal yang diberikan dianggap sebagai warisan darinya. Tujuan pertama Hideyoshi adalah ke Kiyosu, ia bekerja sebagai pedgagang keliling, menjual jarum jahit kepada penduduk desa dan keluarga samurai. Namun tidak lama kemudian Hideyoshi sudah kehabisan bekal dan bekerja serabutan, karena uang yang diberikan Ibunya  ia habiskan untuk membeli jarum jahit semua. Pekerjaan yang dilakukan setelah itu adalah mencuci, menarik kereta, mengemis, berdagang berbagai macam barang, tukang kayu, pembuat tong, pengrajin logam, tukang tungku batubara, dan pengasah pisau, semuapekerjaan itu, hanya beberapa di antara pekerjaan yang pernah dijalani oleh Hedeyoshi.
Hideyoshi tetap berpegang pada impiannya untuk menjadi samurai. Berbekal dengan kemahirannya berdagang Ia berangkat ke Sunpu (Prefektur Shizuoka), tempat kediaman Klan Imagaawa, keluarga samurai yang memerintah tiga provinsi yang berbatasan dengan Samudra Pasifik. Setelah berada di sana Hideyoshi bekerja pada pengikut Imagawa, yaitu Klan Matsushita. Keluarga Matsushita ini dikepalai oleh Yoshimoto, seorang panglima terkenal dan pelindung seni. Hideyoshi bekerja sebagai pembawa sandal, namun karena hasil kerjanyaberdedikasi dan efisien ia ditugaskan untuk mengurus gudang dan dianggap sebagai pelayan yang berharga. Lord Matsushita pun menganugerahi nama keluarga pertama, pada Hideyoshi dengan nama Nakamura, nama kota tempat tinggalnya. Di sisi lain banyak abdi-abdi yang iri pada Hideyoshi yang merupakan pelayan baru, mereka bekerjasama menuduh  Hedeyoshi dan berbuat curang kepadanya sehingga ia dipecat oleh Matsushita.
Setelah dipecat oleh Matsushita Hideyoshi bertekad menjadikan Lord Oda Nobunaga, seorang panglima muda di Owari provinsi asalHideyoshi sebagai atasan atau pemimpinnya. Para pengukut Lord Nobunaga menjulukinya dengan Halilintar perang karena kebuasannya di medan pertempuran. Setelah melalui proses yang panjang akhirnya Hideyoshi dapat bekerja pada Klan Oda yang dari awal selalu menyebut dirinya, dengan sebutan monyet. Klan Oda ini,mempekerjakan seseorang berdasarkan kemampuan yang dimiliki dan menilai berdasarkan kinerjanya. Menurut Nobunaga kinerja Hideyoshi dalam tugas-tugas nonmiliter patut dicontoh karena ia melakukan pekerjaannya dengan kerja keras dan berani. Dengan bekerja di Klan Oda yang semakin lama semakin menanjak yang pada akhirnya menjadi Shogun jepang yang menjanjikanini, Hedoyoshi dapat ikut serta menanjak dan menjadikan moment ini sebagai tampuk awal untuk menjadi seorang pemimpin. Melalui keinginan kuat Hideyoshi untuk terlibat dalam bidang militer, padahal ia payah dalam ilmu bela diri. Ia mengambil kesempatan dari kemampuan-kemampuan yang Ia miliki, dengan mengusulkan dirinya untuk mengurus persediaan kayu bakar. Hideyoshi mampu menyusun strategi sehingga biaya yang dikeluarkan untuk membeli kayu bakar semakin sedikit.
Pada suatu hari terjadi tindakan brutal yang dipimpim oleh Matsuhidedan menyebabkan terbunuhnya Lord Oda Nobunaga yang mempunyai keinginan menyatukan kembali Jepang di bawah satu pedang. Peristiwa itu terjadi karena kelicikan Matsuhide, seorang jago pedang yang dulunya adalah pengikut Lord Nobunaga. Ia mencoba menjadikan dirinya seorang Shogun. Namun Hideyoshi yang juga merupakan pengikut Lord Nobunaga dengan cepat menegosiasikan gencatan senjata balas dendam atas terbunuhnya jujungannya dan membawa pasukan dengan kecepatan luar biasa untuk menghadapi Masuhide dan pasukannya. Pada akhirnya Matsuhide pun terbunuh, ia dibantai oleh sekelompok petani saat mencoba kabur dari medan perang.
Dengan berbekal pengalaman-pengalaman dan kesempatan memimpin pasukan-pasukan Klan Oda dengan pengetahuan yang luas serta unik Hideyoshi akhirnya dapat mendongkrak statusnya dengan pesat. Ketika melakukan gencatan senjata pada Matsuhide yang menjadi pemimpin adalah putra ketiga Lord Nobunaga, yaitu Nobutaka. Namun Ia hanyalah pemimpin simbolik karena yang merencanakan dan memimpin pemburuan Matsuhide adalah Hideyoshi. Pada saat itu Hideyoshi sudah menjadi jendral akan tetapi status dan faktor keturunannya tidak dapat memuluskan jalannya untuk menjadikannya sebagai pengganti Lord Nobunaga. Di dalam kondisi seperti ini Klan Oda membutuhkan sosok yang mampu menjadi pemimpin dan Shogun untuk mereka. Nobutada yang merupakan pewaris sah, putra pertama Lord Nobunaga yang lahir dari perkawinan dan yang seharusnya dapat menggantikan Ayahnya itu, ternyata ikut terbunuh bersama dengan Lord Nobunaga. Sehingga kedua adik tirinya yang lahir dari selir-selir Lord Nobunaga , Nobukatsu dan Nobutaka saling memperebutkan posisi yang ditinggalkan oleh Ayahnya.
Hideyoshi yang terancam kedudukannya karena Lord Nobunaga sudah tak ada lagi, mencari solusi yang terbaik. Ia membawa cucu Lord Nobunaga, putra dari Nobutada yang bernama Samboshi dan menunjukkan bahwa yang berhak menjadi pewaris sah adalah Samboshi. Hal ini terjadi karen kedua puta Nobunaga yang masih hidup itu bukanlah putra sah yang dilahirkan dari pernikahan, keduanya adalah putra para selir yang tidak dapat menjabat sebagai pemimpin atau tidak berhak menjadi pewaris Lord Nobunaga. Akan tetapi karena Sambosi merupakan anak balita belum dapat memerintah maka Hideyoshi ditunjuk sebagai walinya. Ia mengibah kesialan menjadi keberuntungan baginya.
Masa awal kepemimpinanHideyoshi, ia mengalami masa krisis karena para Klan Oda masih diliputi rasa tebelenggu dan takut dengan pertempuran akibat terbunuhnya Lord Nobunaga. Hideyoshi sendiri sebenarnya juga takut, akan tetapi titik permulaannya yang berangkat dari kemiskinan tak pernah membuuatnya merasa akan kehilangan sesuatu. Menurut Hideyoshi keadaan darurat dapat memberikan kesempatan terbaik untuk memimpin.Hideyoshi merasa bangga ketika ia dikenal karena keterampilannya sebagai negarawan yang lebihmemilih berdiplomasi daripada bertempur. Hal tersebut dikarenakan, sebagian besar penaklukan yang ia lakukan terjadi tanpa pertempuran darah. Ia adalah negosiator yang hebat. Ia dapat mempelajari strategi tersebut, saat ia masih mengembara sebagai pedagang keliling dan masih menjadi seorang petualang, yang ternyata telah mengajarkannya bagaimana cara bertahan hidup dengan menggunakan akal dan pengetahuan mendalam tentang kondisi hidup manusia.
Hideyoshi merupakan pemimpin yang kuat. Pemimpin yang kuat bagi dirinya bukanlah pemimpin yang selalu mengejar musuh-musuhnya tanpa henti lalu melumat habis mereka. Ia juga mempertimbangkan sudut pandang lawan dan bertindak tepat dalam menghadapi mereka. SeringkaliHideyoshi menjadikan pertempuran adalah pilihan terakhir untuknya, seperti halnya ketika ia bergerak maju ke Pulau Kyushu. Ia membujuk Yoshihisa, panglima perang yang mempunyai karakter sama dengan Motochika untuk menyerah dengan mengirimkan pesan padanya. Akan tetapi ia tidak menanggapi, sehingga Hideyoshi memutuskan  mengirim pasukan untuk menggempur wilayahnya. Sebelum memerintahkan pasukannya untuk bergerak, Hideyoshi mengirimkan mata-mata untuk memperoleh beberapa data intelijen terlebih dahulu, proses tersebut membutuhkan penelitian yang hati-hati dan mendalam. Pada akhirnya Yoshihisa yang seharusnya dibunuh karena sudah dikalahkan oleh Hideyoshimenyerah dan tunduk di bawah perintah Hideyoshi. Hideyoshi memiliki prinsip untuk keras pada diri sendiri dan lembut pada orang lain sehingga orang itu akan bersimpati dan setia pada dirinya.Tiga tahun setelah Lord Nobunaga meninggal, Hideyoshi sudah menguasai setengah wilayah Jepang yang merupakan daerah terpadat dan terkaya, termasuk wilayah seluas 38.600 kilometer persegi yang belum terjamah pengaruh Lord Nobunaga.
Adapun ketika Hideyoshi menominasikan Sambosi, dewan memang menerima sarannya, akan tetapi beberapa anggota terutama Nobutaka tidak merasa puas dengan keputusan tersebut. Sebenarnya Nobuta tidak memiliki keinginan yang kuat untuk memimpin, akan tetapi ia mempunyai beberapa pendukung kuat yang memanipulasinya seperti boneka. Salah satunya adalah Jendral Shibata, pesaing Hideyoshi di Klan Oda yang sangat membenci setiap kesuksesan-kesuksesan yang dicapai Hideyoshi. Hal ini menyebabkan terjadinya pertempuran yang dimenangkan oleh Hideyoshi. Pasukan Nobutaka dan Nobutaka mengakhirinya dengan bunuh diri dengan cara melakukan seppuku di antara nyala api yang membara. Ketika Hideyoshi berada di puncak ia selalu memprioritaskan negosiasi, pertempuran, pengaturan manajerial dan berusaha menyenangkan pengikutnya dengan memperlakukan mereka seperti keluarga.
Di dalam perjalanan hidup Hideyoshi ia selalu memupuk aset berharga yang dimilikinya, yaitu jaringan relasi. Orang-orang yang dikenalnya selama bertahun-tahun tersebut, adalah sumber vital nasihat berharga baginya. Salah satunya adalah Koroku, pemimpin kelompok bayaran yang terkenal liar dan membawa pengaruh buruk. Ia adalah teman Hedeyoshi ketika masih terkatung-katung di masa muda. Koroku mengenalkan Hideyoshi pada kegiatan mencuri, namun cara hidup tersebut sudah ditinggalkan oleh Hideyoshi ketika ia memilih jalan terhormat untuk menjadi seorang samurai. Meskipun begitu persahabatan mereka tetap terjalin dengan baik dan tidak putus. Hari-hari setelah Lord Nobunaga terbunuh bagi Hideyoshi adalah masa gelap, pasukan terisolasi, dan ia harus bernegosiasi pada beberapa pihak untuk membalas kematian junjungannya. Di sisi lain Koroku memberikan nasihat pada Hideyoshi untuk segera bertindak, mengambil alih posisi Lord Nobunaga untuk meneruskan misi awal, mengambil kendali kekuasaan dan menyatukan negeri. Dengan adanya nasihat yang berharga tersebut, Hedeyoshi akhirnya memerintahkan Gerakan Pasukan Besar untuk berderap. Selain itu, terdapat pula nasihat-nasiat dan bantuan lainnya yang terbukti sangat berharga untuk Hideyoshi. Koroku adalah orang yang membantu Hideyoshi membuka jalan, ketika Lord Nobunaga bersiap-siap menginvasi Provinsi Mino, rumah Klan Saito dengan cara menimbulkan kerusuhan di dalam barisan musuh.
Selain Koroku, ada pula Hidenaga, saudara tiri Hideyoshi yang memiliki jabatan letnan. Salah satu nasihat berharganya adalah untuk tidak memulai pertempuran yang tidak diperlukan. Hidenaga selalu memikirkan sesuatu secara matang ia juga melakukan setiap tindakannya dengan baik, seperti saat pembangunan Benteng Sunomaata dan berhasil memperlambat gerak pasukan musuh pada aksi pasukan garda belakang mundur dari Kanegasaki dan pada Gerakan Pasukan Besar. Dari semua orang yang mengelilingi Hideyoshi, tidak ada yang lebih dekat daripada pasangan hidupnya, One. Seoarang wanita yang ditemui pertama kali oleh Hideyoshi tinggal di Benteng Kiyosu. Waktu itu Hideyoshi masih menjadi anggota junior dalam organisasi Oda. One adalah orang yang mampu membantu Hideyoshi menata hidup, sehingga jabatannya diorganisasi dapat meningkat dengan cepat dan Hideyoshi dapat membawa ibunya tinggal bersama mereka.
Pada tahun 1574 Hideyoshi mencapai tonggak kepemimpinan pertamanya, ia juga memperoleh hadiah tanah yang kemudian dijadikan Benteng Nagahama oleh Lord Nobunaga. Hideyoshi berjanji pada istrinya bahwa pada suatu hari ia akan menjadikannya nyonya sebuah kastel. Akhirnya setelah melewati berbagai rintangan dan ujian yang berat Hideyoshi dapat menjadi pemimpim dan penguasa kastel, ia tidak bisa menjadi kaisar karena silsilah keturunan yang ia miliki. Selang beberapa tahun yaitu pada tahun 1585, Hideyoshi sudah menyatukan hampir seluruh wilayah Jepang, sehingga ia merasa berhak menyandang gelar Shogun, atau panglima besar. Meskipun pencapaian Hideyoshi menaklukkan semua lawannya dapat berhasil, ia tidak dapat memperoleh jabatan yang diinginkan, karena ia bukan berasal dari kaum bangsawan. Pada akhirnya ia ditawari dan ditunjuk untuk menjadi kampaku (wakil kaisar), orang kedua setelah kaisar. Kaisar Go-Yozei mencabut jabatan tersebut dari orang yang menjabatnya dan memberikannya kepada Hideyoshi, ia juga dianugerahi nama keluarga Toyotomi oleh kaisar.
Langkah awal yang dilakukan Hideyoshi ketika menduduki jabatan wakil kaisar adalah membentuk dewan Lima Pengurus, terdiri dari anggota lingkaran dalam penasihat Hideyoshi yang ditugaskan untuk mengurusi hubungan dalam negeri. Adapun instruksi yang diberikan Hideyoshi berdasarkan beberapa patokan yaitu, jangan hanya bela yang kaya, jangan benci yang miskin, jangan pilih kasih,dan jangan menunda pekerjaan yang dapat segera diselesaikan. Dua tahun setelah itu, Hideyoshi mampu menaklukan Kyushu dan membangun Istana Jurakutei. Pada tahun berikutnya Hideyoshi memberlakukan penyitaan senjata, berupa pedang, panah, tombak, dan bedil yang dimiliki penduduk desa dan kalangan sipil, untuk menguatkan persatuan nasional. Selain itu, ia juga mengeluarkan perintah untuk diadakan sensus nasional dan menerapkan peraturan yang memaksa petani untuk membersihkan ronin dari kampung mereka. Hideyoshi sangat memperhatikan infrastruktur negara yang dipimpimnya ia juga membenahinya dan melakukan inovasi serta pembangunan yang cukup baik.
Pada tahun 1590, Hedeyoshi sudah menjadi pemimpin Mutlak di seluruh Jepang dan dapat mencapai cita-citanya untuk menyatukan seluruh negeri. Ia memiliki kebebasan untuk memanjakan dirinya, akan tetapi ia tidak melakukannya karena menurutnya hal itu dapat menimbulkan lebih banyak kesengsaraan dari pada kebahagiaan. Namun kekuasaan mutlak yang ia miliki membawa pengaruh buruk baginya yaitu, memilki seluruh wanita yang dia inginkan. Alasan Hideyoshi meskipun ia sangat mencintai istrinya One, ia tetap memiliki ratusan selir adalah karena One tidak dapat memberikannya keturunan yang dapat mewarisi kekuasaanya. Pada tahun 1589 Hedeyoshi mendapatkan anak laki-laki yang diberi nama Tsurumatsu dari selir kesayangannya yaitu Lady Yodo, diwaktu yang sama ia juga mengumumkan perang melawan Hojo dan melancarkan serangan ke wilayah Kanto. Hideyori saat itu berusia 53 tahun, akan tetapi usia putra pertamanya itu hanya mampu bertahan hidup sampai berumur dua tahun.
Selang satu tahun dari meninggalnya Tsurumatsu, Hideyoshi memperoleh seorang putra kedua dari Lady Yodo yang diberi nama Hideyori. Sebelum kelahiran Hideyori, Hideyoshi telah mengangkat anak dari saudara perempuannya yang berusia 23 tahun, Hidegetsu dan menjadikannya sebagai wakil kaisar. Keputusan tersebut membuatnya menyesal karena Hidegetsu lepas kendali dan menimbulkan pertumpahan darah yang tidak diperlukan. Selain itu pada tahun 1593 Ibunda Hideyosi meninggal dikarenakan penyakit yang dideritanya. Nafsu pada wanita bukan satu-satunya kelemahan Hideyoshi ketika berada dipuncak kejayaan, ia juga menjadi sombong dan tidak dapat mengendalikan ambisi dirinya sendiri. Hal tersebut, menimbulkan terjadinya Perang Tujuh Tahun di Korea dan China dan membuat kedua negara itu membenci Jepang. Setelah menyadari kesalahannya, Hideyoshi mencoba untuk memperbaiki semuanya. Setelah Jepang dipersatukan dan tidak ada lagi musuh di dalam negeri, para bawahan Hideyoshi memiliki perselisihan yang menimbulkan konflik.
Pada suatu malam, Hideyoshi memiliki sebuah firasat menakutkan mengenai kematiannya, firasat tersebut meyakinkannya bahwa setelah ia meninggal Hidegetsu akan mencoba membunuh putranya dan istrinya, ia pun terpengaruh oleh firasat tersebut. Sehingga ia memerintahkan Hidegetsu beserta seluruh keluarganya untuk bunuh diri dan menghukum mati semuanya. Hideyoshi memiliki pedoman samurai tanpa pedang yang berisikan: prajujurit terbaik tidak pernah menyerang, petarung terhebat berhasil tanpa kekerasan dan penakluk terbesar menang adalah tanpa perang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar