Toyotomi Hideyoshi adalah seorang pemimpin legendaris Jepang yang
berasal dari keluarga miskin dan memilikiperawakan yang tidak ideal. Ia bertubuh
pendek, lemah, tidak berpendidikan, berwajah jelek, daun telinga yang lebar,
wajah yang merah keriput dan cerdik,tampak seperti kera, sehingga seumur
hidupnya mendapat julukan ‘Monyet’.
Hideyoshi lahir pada tahun 1536 di Nagoya, bertepatan dengan puncak masa
kekacauan Jepang. Jepang di abad enam
belas tersebut, merupakan zaman pembantaian dan kegelapan. Zaman di mana
satu-satunya hukum yang ada adalah hukum pedang. Hal tersebut di tandai dengan
segala persoalan yang di selesaikan dengan pertumpahan darah. Namun, kehadiran
Hideyoshi, anak petani miskin, yang di nilai mustahil membawa perdamaian,
ternyata mampu mengeluarkan Jepang menuju pencerahan.
Adapun setelah beranjak dewasa Hideyoshidiminta oleh Ibunya
bekerja. Sehingga ia memutuskan untuk berkelana mencari pekerjaan ke seluruh
pelosok, dengan harapan suatu saat dia dapat menjadi samurai dan seorang
pemimpin. Ia memiliki kepercayaan bahwa dengan kemauan sekuat baja dan otak
yang cedas ia dapat mencapai cita-citanya. Hideyoshiberanggapan bahwa
ketidaksempurnaan yang ia miliki tidak akan menjadi penghalang, karena ia
percaya bahwa dirinya lebih dari sekedar apa yang dianggap orang lain. Ketika Hideyoshi
bertekad untuk meninggalkan lingkungan masa kecilnya tersebut, Ibunya membekali
ia dengan sekantong penuh koin tembaga. Ibu Hideyoshi tahu bahwa kehidupan di luar
sangat keras, selain itu ia juga mengkhawatirkan anaknya. Sehingga bekal yang
diberikan dianggap sebagai warisan darinya. Tujuan pertama Hideyoshi adalah ke
Kiyosu, ia bekerja sebagai pedgagang keliling, menjual jarum jahit kepada
penduduk desa dan keluarga samurai. Namun tidak lama kemudian Hideyoshi sudah
kehabisan bekal dan bekerja serabutan, karena uang yang diberikan Ibunya ia habiskan untuk membeli jarum jahit semua.
Pekerjaan yang dilakukan setelah itu adalah mencuci, menarik kereta, mengemis, berdagang
berbagai macam barang, tukang kayu, pembuat tong, pengrajin logam, tukang
tungku batubara, dan pengasah pisau, semuapekerjaan itu, hanya beberapa di
antara pekerjaan yang pernah dijalani oleh Hedeyoshi.
Hideyoshi tetap berpegang pada impiannya untuk menjadi samurai.
Berbekal dengan kemahirannya berdagang Ia berangkat ke Sunpu (Prefektur
Shizuoka), tempat kediaman Klan Imagaawa, keluarga samurai yang memerintah tiga
provinsi yang berbatasan dengan Samudra Pasifik. Setelah berada di sana Hideyoshi
bekerja pada pengikut Imagawa, yaitu Klan Matsushita. Keluarga Matsushita ini
dikepalai oleh Yoshimoto, seorang panglima terkenal dan pelindung seni. Hideyoshi
bekerja sebagai pembawa sandal, namun karena hasil kerjanyaberdedikasi dan
efisien ia ditugaskan untuk mengurus gudang dan dianggap sebagai pelayan yang
berharga. Lord Matsushita pun menganugerahi nama keluarga pertama, pada Hideyoshi
dengan nama Nakamura, nama kota tempat tinggalnya. Di sisi lain banyak
abdi-abdi yang iri pada Hideyoshi yang merupakan pelayan baru, mereka
bekerjasama menuduh Hedeyoshi dan
berbuat curang kepadanya sehingga ia dipecat oleh Matsushita.
Setelah dipecat oleh Matsushita Hideyoshi bertekad menjadikan Lord
Oda Nobunaga, seorang panglima muda di Owari provinsi asalHideyoshi sebagai
atasan atau pemimpinnya. Para pengukut Lord Nobunaga menjulukinya dengan
Halilintar perang karena kebuasannya di medan pertempuran. Setelah melalui
proses yang panjang akhirnya Hideyoshi dapat bekerja pada Klan Oda yang dari
awal selalu menyebut dirinya, dengan sebutan monyet. Klan Oda ini,mempekerjakan
seseorang berdasarkan kemampuan yang dimiliki dan menilai berdasarkan kinerjanya.
Menurut Nobunaga kinerja Hideyoshi dalam tugas-tugas nonmiliter patut dicontoh
karena ia melakukan pekerjaannya dengan kerja keras dan berani. Dengan bekerja
di Klan Oda yang semakin lama semakin menanjak yang pada akhirnya menjadi
Shogun jepang yang menjanjikanini, Hedoyoshi dapat ikut serta menanjak dan
menjadikan moment ini sebagai tampuk awal untuk menjadi seorang pemimpin.
Melalui keinginan kuat Hideyoshi untuk terlibat dalam bidang militer, padahal ia
payah dalam ilmu bela diri. Ia mengambil kesempatan dari kemampuan-kemampuan
yang Ia miliki, dengan mengusulkan dirinya untuk mengurus persediaan kayu bakar.
Hideyoshi mampu menyusun strategi sehingga biaya yang dikeluarkan untuk membeli
kayu bakar semakin sedikit.
Pada suatu hari terjadi tindakan brutal yang dipimpim oleh
Matsuhidedan menyebabkan terbunuhnya Lord Oda Nobunaga yang mempunyai keinginan
menyatukan kembali Jepang di bawah satu pedang. Peristiwa itu terjadi karena
kelicikan Matsuhide, seorang jago pedang yang dulunya adalah pengikut Lord
Nobunaga. Ia mencoba menjadikan dirinya seorang Shogun. Namun Hideyoshi yang
juga merupakan pengikut Lord Nobunaga dengan cepat menegosiasikan gencatan
senjata balas dendam atas terbunuhnya jujungannya dan membawa pasukan dengan
kecepatan luar biasa untuk menghadapi Masuhide dan pasukannya. Pada akhirnya
Matsuhide pun terbunuh, ia dibantai oleh sekelompok petani saat mencoba kabur
dari medan perang.
Dengan berbekal pengalaman-pengalaman dan kesempatan memimpin
pasukan-pasukan Klan Oda dengan pengetahuan yang luas serta unik Hideyoshi
akhirnya dapat mendongkrak statusnya dengan pesat. Ketika melakukan gencatan
senjata pada Matsuhide yang menjadi pemimpin adalah putra ketiga Lord Nobunaga,
yaitu Nobutaka. Namun Ia hanyalah pemimpin simbolik karena yang merencanakan
dan memimpin pemburuan Matsuhide adalah Hideyoshi. Pada saat itu Hideyoshi
sudah menjadi jendral akan tetapi status dan faktor keturunannya tidak dapat
memuluskan jalannya untuk menjadikannya sebagai pengganti Lord Nobunaga. Di
dalam kondisi seperti ini Klan Oda membutuhkan sosok yang mampu menjadi
pemimpin dan Shogun untuk mereka. Nobutada yang merupakan pewaris sah, putra
pertama Lord Nobunaga yang lahir dari perkawinan dan yang seharusnya dapat
menggantikan Ayahnya itu, ternyata ikut terbunuh bersama dengan Lord Nobunaga.
Sehingga kedua adik tirinya yang lahir dari selir-selir Lord Nobunaga ,
Nobukatsu dan Nobutaka saling memperebutkan posisi yang ditinggalkan oleh
Ayahnya.
Hideyoshi yang terancam kedudukannya karena Lord Nobunaga sudah tak
ada lagi, mencari solusi yang terbaik. Ia membawa cucu Lord Nobunaga, putra
dari Nobutada yang bernama Samboshi dan menunjukkan bahwa yang berhak menjadi
pewaris sah adalah Samboshi. Hal ini terjadi karen kedua puta Nobunaga yang
masih hidup itu bukanlah putra sah yang dilahirkan dari pernikahan, keduanya
adalah putra para selir yang tidak dapat menjabat sebagai pemimpin atau tidak
berhak menjadi pewaris Lord Nobunaga. Akan tetapi karena Sambosi merupakan anak
balita belum dapat memerintah maka Hideyoshi ditunjuk sebagai walinya. Ia
mengibah kesialan menjadi keberuntungan baginya.
Masa awal kepemimpinanHideyoshi, ia mengalami masa krisis karena
para Klan Oda masih diliputi rasa tebelenggu dan takut dengan pertempuran
akibat terbunuhnya Lord Nobunaga. Hideyoshi sendiri sebenarnya juga takut, akan
tetapi titik permulaannya yang berangkat dari kemiskinan tak pernah membuuatnya
merasa akan kehilangan sesuatu. Menurut Hideyoshi keadaan darurat dapat memberikan
kesempatan terbaik untuk memimpin.Hideyoshi merasa bangga ketika ia dikenal
karena keterampilannya sebagai negarawan yang lebihmemilih berdiplomasi
daripada bertempur. Hal tersebut dikarenakan, sebagian besar penaklukan yang ia
lakukan terjadi tanpa pertempuran darah. Ia adalah negosiator yang hebat. Ia
dapat mempelajari strategi tersebut, saat ia masih mengembara sebagai pedagang
keliling dan masih menjadi seorang petualang, yang ternyata telah mengajarkannya
bagaimana cara bertahan hidup dengan menggunakan akal dan pengetahuan mendalam
tentang kondisi hidup manusia.
Hideyoshi merupakan pemimpin yang kuat. Pemimpin yang kuat bagi
dirinya bukanlah pemimpin yang selalu mengejar musuh-musuhnya tanpa henti lalu
melumat habis mereka. Ia juga mempertimbangkan sudut pandang lawan dan
bertindak tepat dalam menghadapi mereka. SeringkaliHideyoshi menjadikan pertempuran
adalah pilihan terakhir untuknya, seperti halnya ketika ia bergerak maju ke
Pulau Kyushu. Ia membujuk Yoshihisa, panglima perang yang mempunyai karakter
sama dengan Motochika untuk menyerah dengan mengirimkan pesan padanya. Akan
tetapi ia tidak menanggapi, sehingga Hideyoshi memutuskan mengirim pasukan untuk menggempur wilayahnya.
Sebelum memerintahkan pasukannya untuk bergerak, Hideyoshi mengirimkan
mata-mata untuk memperoleh beberapa data intelijen terlebih dahulu, proses
tersebut membutuhkan penelitian yang hati-hati dan mendalam. Pada akhirnya
Yoshihisa yang seharusnya dibunuh karena sudah dikalahkan oleh Hideyoshimenyerah
dan tunduk di bawah perintah Hideyoshi. Hideyoshi memiliki prinsip untuk keras
pada diri sendiri dan lembut pada orang lain sehingga orang itu akan bersimpati
dan setia pada dirinya.Tiga tahun setelah Lord Nobunaga meninggal, Hideyoshi
sudah menguasai setengah wilayah Jepang yang merupakan daerah terpadat dan
terkaya, termasuk wilayah seluas 38.600 kilometer persegi yang belum terjamah
pengaruh Lord Nobunaga.
Adapun ketika Hideyoshi menominasikan Sambosi, dewan memang
menerima sarannya, akan tetapi beberapa anggota terutama Nobutaka tidak merasa
puas dengan keputusan tersebut. Sebenarnya Nobuta tidak memiliki keinginan yang
kuat untuk memimpin, akan tetapi ia mempunyai beberapa pendukung kuat yang
memanipulasinya seperti boneka. Salah satunya adalah Jendral Shibata, pesaing
Hideyoshi di Klan Oda yang sangat membenci setiap kesuksesan-kesuksesan yang
dicapai Hideyoshi. Hal ini menyebabkan terjadinya pertempuran yang dimenangkan
oleh Hideyoshi. Pasukan Nobutaka dan Nobutaka mengakhirinya dengan bunuh diri
dengan cara melakukan seppuku di antara nyala api yang membara. Ketika
Hideyoshi berada di puncak ia selalu memprioritaskan negosiasi, pertempuran,
pengaturan manajerial dan berusaha menyenangkan pengikutnya dengan
memperlakukan mereka seperti keluarga.
Di dalam perjalanan hidup Hideyoshi ia selalu memupuk aset berharga
yang dimilikinya, yaitu jaringan relasi. Orang-orang yang dikenalnya selama
bertahun-tahun tersebut, adalah sumber vital nasihat berharga baginya. Salah
satunya adalah Koroku, pemimpin kelompok bayaran yang terkenal liar dan membawa
pengaruh buruk. Ia adalah teman Hedeyoshi ketika masih terkatung-katung di masa
muda. Koroku mengenalkan Hideyoshi pada kegiatan mencuri, namun cara hidup
tersebut sudah ditinggalkan oleh Hideyoshi ketika ia memilih jalan terhormat
untuk menjadi seorang samurai. Meskipun begitu persahabatan mereka tetap
terjalin dengan baik dan tidak putus. Hari-hari setelah Lord Nobunaga terbunuh
bagi Hideyoshi adalah masa gelap, pasukan terisolasi, dan ia harus bernegosiasi
pada beberapa pihak untuk membalas kematian junjungannya. Di sisi lain Koroku
memberikan nasihat pada Hideyoshi untuk segera bertindak, mengambil alih posisi
Lord Nobunaga untuk meneruskan misi awal, mengambil kendali kekuasaan dan
menyatukan negeri. Dengan adanya nasihat yang berharga tersebut, Hedeyoshi
akhirnya memerintahkan Gerakan Pasukan Besar untuk berderap. Selain itu,
terdapat pula nasihat-nasiat dan bantuan lainnya yang terbukti sangat berharga
untuk Hideyoshi. Koroku adalah orang yang membantu Hideyoshi membuka jalan,
ketika Lord Nobunaga bersiap-siap menginvasi Provinsi Mino, rumah Klan Saito
dengan cara menimbulkan kerusuhan di dalam barisan musuh.
Selain Koroku, ada pula Hidenaga, saudara tiri Hideyoshi yang
memiliki jabatan letnan. Salah satu nasihat berharganya adalah untuk tidak
memulai pertempuran yang tidak diperlukan. Hidenaga selalu memikirkan sesuatu
secara matang ia juga melakukan setiap tindakannya dengan baik, seperti saat
pembangunan Benteng Sunomaata dan berhasil memperlambat gerak pasukan musuh
pada aksi pasukan garda belakang mundur dari Kanegasaki dan pada Gerakan
Pasukan Besar. Dari semua orang yang mengelilingi Hideyoshi, tidak ada yang
lebih dekat daripada pasangan hidupnya, One. Seoarang wanita yang ditemui pertama
kali oleh Hideyoshi tinggal di Benteng Kiyosu. Waktu itu Hideyoshi masih
menjadi anggota junior dalam organisasi Oda. One adalah orang yang mampu
membantu Hideyoshi menata hidup, sehingga jabatannya diorganisasi dapat
meningkat dengan cepat dan Hideyoshi dapat membawa ibunya tinggal bersama
mereka.
Pada tahun 1574 Hideyoshi mencapai tonggak kepemimpinan pertamanya,
ia juga memperoleh hadiah tanah yang kemudian dijadikan Benteng Nagahama oleh
Lord Nobunaga. Hideyoshi berjanji pada istrinya bahwa pada suatu hari ia akan
menjadikannya nyonya sebuah kastel. Akhirnya setelah melewati berbagai
rintangan dan ujian yang berat Hideyoshi dapat menjadi pemimpim dan penguasa
kastel, ia tidak bisa menjadi kaisar karena silsilah keturunan yang ia miliki.
Selang beberapa tahun yaitu pada tahun 1585, Hideyoshi sudah menyatukan hampir
seluruh wilayah Jepang, sehingga ia merasa berhak menyandang gelar Shogun, atau
panglima besar. Meskipun pencapaian Hideyoshi menaklukkan semua lawannya dapat
berhasil, ia tidak dapat memperoleh jabatan yang diinginkan, karena ia bukan
berasal dari kaum bangsawan. Pada akhirnya ia ditawari dan ditunjuk untuk
menjadi kampaku (wakil kaisar), orang kedua setelah kaisar. Kaisar
Go-Yozei mencabut jabatan tersebut dari orang yang menjabatnya dan
memberikannya kepada Hideyoshi, ia juga dianugerahi nama keluarga Toyotomi oleh
kaisar.
Langkah awal yang dilakukan Hideyoshi ketika menduduki jabatan wakil
kaisar adalah membentuk dewan Lima Pengurus, terdiri dari anggota lingkaran
dalam penasihat Hideyoshi yang ditugaskan untuk mengurusi hubungan dalam
negeri. Adapun instruksi yang diberikan Hideyoshi berdasarkan beberapa patokan
yaitu, jangan hanya bela yang kaya, jangan benci yang miskin, jangan pilih
kasih,dan jangan menunda pekerjaan yang dapat segera diselesaikan. Dua tahun
setelah itu, Hideyoshi mampu menaklukan Kyushu dan membangun Istana Jurakutei.
Pada tahun berikutnya Hideyoshi memberlakukan penyitaan senjata, berupa pedang,
panah, tombak, dan bedil yang dimiliki penduduk desa dan kalangan sipil, untuk
menguatkan persatuan nasional. Selain itu, ia juga mengeluarkan perintah untuk
diadakan sensus nasional dan menerapkan peraturan yang memaksa petani untuk
membersihkan ronin dari kampung mereka. Hideyoshi sangat memperhatikan
infrastruktur negara yang dipimpimnya ia juga membenahinya dan melakukan
inovasi serta pembangunan yang cukup baik.
Pada tahun 1590, Hedeyoshi sudah menjadi pemimpin Mutlak di seluruh
Jepang dan dapat mencapai cita-citanya untuk menyatukan seluruh negeri. Ia
memiliki kebebasan untuk memanjakan dirinya, akan tetapi ia tidak melakukannya
karena menurutnya hal itu dapat menimbulkan lebih banyak kesengsaraan dari pada
kebahagiaan. Namun kekuasaan mutlak yang ia miliki membawa pengaruh buruk
baginya yaitu, memilki seluruh wanita yang dia inginkan. Alasan Hideyoshi
meskipun ia sangat mencintai istrinya One, ia tetap memiliki ratusan selir
adalah karena One tidak dapat memberikannya keturunan yang dapat mewarisi
kekuasaanya. Pada tahun 1589 Hedeyoshi mendapatkan anak laki-laki yang diberi
nama Tsurumatsu dari selir kesayangannya yaitu Lady Yodo, diwaktu yang sama ia
juga mengumumkan perang melawan Hojo dan melancarkan serangan ke wilayah Kanto.
Hideyori saat itu berusia 53 tahun, akan tetapi usia putra pertamanya itu hanya
mampu bertahan hidup sampai berumur dua tahun.
Selang satu tahun dari meninggalnya Tsurumatsu, Hideyoshi
memperoleh seorang putra kedua dari Lady Yodo yang diberi nama Hideyori.
Sebelum kelahiran Hideyori, Hideyoshi telah mengangkat anak dari saudara
perempuannya yang berusia 23 tahun, Hidegetsu dan menjadikannya sebagai wakil
kaisar. Keputusan tersebut membuatnya menyesal karena Hidegetsu lepas kendali
dan menimbulkan pertumpahan darah yang tidak diperlukan. Selain itu pada tahun
1593 Ibunda Hideyosi meninggal dikarenakan penyakit yang dideritanya. Nafsu
pada wanita bukan satu-satunya kelemahan Hideyoshi ketika berada dipuncak
kejayaan, ia juga menjadi sombong dan tidak dapat mengendalikan ambisi dirinya
sendiri. Hal tersebut, menimbulkan terjadinya Perang Tujuh Tahun di Korea dan
China dan membuat kedua negara itu membenci Jepang. Setelah menyadari
kesalahannya, Hideyoshi mencoba untuk memperbaiki semuanya. Setelah Jepang
dipersatukan dan tidak ada lagi musuh di dalam negeri, para bawahan Hideyoshi
memiliki perselisihan yang menimbulkan konflik.
Pada suatu malam, Hideyoshi memiliki sebuah firasat menakutkan
mengenai kematiannya, firasat tersebut meyakinkannya bahwa setelah ia meninggal
Hidegetsu akan mencoba membunuh putranya dan istrinya, ia pun terpengaruh oleh
firasat tersebut. Sehingga ia memerintahkan Hidegetsu beserta seluruh
keluarganya untuk bunuh diri dan menghukum mati semuanya. Hideyoshi memiliki
pedoman samurai tanpa pedang yang berisikan: prajujurit terbaik tidak pernah
menyerang, petarung terhebat berhasil tanpa kekerasan dan penakluk terbesar
menang adalah tanpa perang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar